7.05.2009

SEMUT

SEMUT HITAM YANG SHOLEH





Perawakanku yang kecil membuatku rentan,takut terinjak sepatu para pejalan kaki yang melintas di atas sarangku,takut tergilas oleh roda-roda mesin yang di pakai mereka untuk mencapai tujuanya,takut terombang ambing oleh angin meskipun itu angin sepoi yang tak begitu kencang....dan,bila hujan tiba,saragku terbasah oleh tetes demi tetes yang turun dari atap langit,itu adalah banjir besar untuku,...........demikianlah hidupku kawan,penuh dengan tantangan yang tak akan pernah usai....penuh dengan perjuangan yang tak pernah berakhir.....
Di sana,di meja makan di dapur dan di tempat sampah,adalah tempatku untuk mencari nafkah,menghidupi anak dan istriku,yang meskipun makanya tidak seberapa,tapi tiap hari kami butuh hidup,aku harus berjuang,untuk mengais kotoran,mengangkut sisa-sisa makanan dan remah-remah roti di pinggir jalan,atau terkadang ku dapat di bawah sofa dan di kolong meja tempat mereka menghabiskan waktu bersama keluarganya.

Berbeda denganku,
aku dan anak-istriku menghabiskan hari-hari yang panjang di sebuah lubang kecil yang tak seberapa ukuranya,namun di sana kami hidup dengan damai tanpa ada himpitan-himpitan yang sering kalian hadapi,satu-satunya musuh kami adalah seleksi alam,menyebalkan bukan?
Di duniaku,yang kuatlah yang akan bertahan,sungguh suatu hukum rimba yang telah kami anut ratusan bahkan ribuan tahun.Hari ini aku harus bekerja,tadi malam aku hutang sebiji kurma pada belalang,karena beberapa anak bungsuku lahir,mereka kecil dan lucu-lucu,aku tak akan menukarkan mereka dengan apapun,termasuk sepeti berlian sekalipun.Keluarga adalah yang utama,itulah prinsip hidupku,Setelah mandi dan merapikan pakaian aku berangkat ke tong sampah bersama beberapa rekan seprofesiku,tuan kepik merah dan lalat,sesampainya di sana beberapa lebah dan ngengat menyapaku dengan ramah,entah berasal dari mana mereka ini,tapi bila mereka ada,itu berarti akan ada panen besar bagi kami,pasti tong sampah penuh dengan sesuatu yang manis,dan itu rejeki untuku dan keluargaku.

Aku,adalah tuan semut,satu istri,500 anak,200 di antaranya lahir tadi malam,kami hanyalah keluarga kecil yang baru saja terbentuk,aku bertemu dengan istriku di sebuah piring kotor,waktu itu kami di pertemukan saat mengais sisa roti di piring itu,setelah berkenalan,beberapa kali kencan,akhirnya kami memutuskan untuk berkomitmen sebagai sebuah keluarga.Aku adalah anggota persatuan serangga yang cinta damai,pemimpin dari persatuan itu adalah seekor kumbang hitam yang 50 kali lebih besar dariku,ia sangatlah bijak,adil dan tak pandang bulu melakukan hal besar demi kesejahteraan anggotanya,bisa di bilang beliau adalah presidenya para serangga.

Ia memimpin seluruh serangga yang ada di beberapa blog rumah manusia,berikut semua yang ada di kebun dan taman bunga mereka(para manusia itu),Persatuan kami terdiri dari serangga yang hidup sendiri maupun serangga yang hidup berkoloni,mereka antara lain adalah keluarga ngengat,lalat buah,lalat sampah,belalang,kecoak,kalajengking,kupu-kupu termasuk para ulat serta kepompongnya,kepik,kumbang tanah,kumbang daun,kutu mawar,kutu kasur,kutu rambut,kutu anjing dan kucing,kutu ayam,kelabang,kaki seribu,para nyamuk,capung dan serangga mandiri lainya.sedangkan aku di kategorikan dalam serangga koloni,tidak banyak jenis kami,namun kami adalah anggota terbanyak,aku si semut gula adalah salah satunya,koloni lain adalah semut merah,semut pohon,semut angkrang,semut pudak,semut kelapa,rayap merah,rayap biasa,tawon madu,tawon lanceng dan tawon hutan,mereka baru saja pindah karena tanah kelahiran mereka telah hangus terbakar.

Cukup perkenalanya,kini aku ingin konsentrasi untuk bekerja,mengumpulkan beberapa bulir serat gula,dan sisa makanan yang membusuk....karena itu kesukaan anak-anaku,aku sungguh merasa tidak enak pada tuan belalang,ia memberiku sebiji kurma yang lezat begitu saja,aku tidak tau harus membalasnya dengan apa.......aku sangat terpaksa meminjam kurma itu,karena anak-anaku yang baru menetas dari kepompongnya butuh makan,jika tidak mereka akan mati,duh....ya tuhan....apa yang harus hamba lakukan untuk mengembalikan kurma yang hamba pinjam dari tuan belalang?dari mana hamba dapat cukup bulir gula untuk di tukar dengan kurma?tolong hamba ya tuhan.

Benar perkiraanku,di tong sampah ini ternyata ada bekas minuman yang rasanya sangat manis,aku akan kumpulkan bulir demi bulir dan ku bawa kerumah,sebagian untuk keluargaku,sebagian lagi kutabung untuk membayar hutangku pada tuan belalang.Aku bahagia menjadi seekor semut,aku bisa mengangkat beban yang beratnya 50 kali berat tubuhku,

aku tak akan mati meskipun terjatuh dari atap yang tinggi,karena tubuhku akan melayang dengan ringan di udara.

Aku bahagia menjadi semut,di saat pagi dan siang hari aku bekerja di tong sampah,mengumpulkan bulir gula dan remah makanan,saat sore aku pulang ke sarangku,lubang kecil yang gelap dan hangat,saat liburan aku bersama anak-anaku bekerja untuk mempercantik dan memperluas sarang,saat luang aku menghabiskan waktu untuk bermain kutu mawar dan terkadang aku pergi mengunjungi tetanggaku.

Aku bertamu ke rumah rayap tanpa takut untuk di mangsa,aku pergi ke rumah tawon tanpa takut di sengat,aku kadang bermain gitar di ujung daun bersama tuan belalang sahabatku,atau bermain seruling bersama kupu-kupu teman kecilku,ataupun bermain sekoci barsama para serangga air.sungguh kehidupan yang nyaris sempurna.

Aku bangga menjadi semut,karena menkipun kelaparan aku tak tergoda untuk memakan jatah serangga lain,aku tak butuh emas permata untuk memperindah diri,aku tak butuh posisi untuk menjadi yang terhebat,aku tak butuh mobil dan motor untuk menuju suatu tempat,aku makan di lubang semutku,tak butuh café,tak butuh restaurant,pizza burger atau bahkan saus mayonaise,jukalau ada aku hanya butuh beberapa remah sisanya,
Aku hanya punya dua sungut dan enam kakiku......tak membutuhkan dasi dan jas mahal,tak membutuhkan koper yaang bergengsi,komputer mahal,jam tangan mewah,baju-baju pesta dan lain dan lain dan lain.......

aku hanya pemakan makanan sisa,bertubuh kecil,hidup di bawah tanah,tanpa design interior dan perabot mahal,makan bengan sepasang capit di mulutku, tak butuh gelas kristal atau piring dari perak.......tak butuh spa, salon ,fitnes dan sanggar aerobik.....aku hanyalah semut....tapi aku bahagia bersama anak dan istriku sampai ajal menjemputku............................











3 komentar temen:

ferdi mengatakan...

kok cuma ini ? tolong dijelaskan lebih tentang semut yaach[ferdi}

Dzil D'Beler mengatakan...

gw suka banget ma cerita semut lo.... tolong d perbanyak lagi ceritanya,,,, okkkay bro.....

dzilaz mengatakan...

gw suka banget ma cerita tentang semut lo.... klo bsa posting lebih banyak lagi donk..... okkkkay bro...