Kisah ini di tuturkan langsung oleh yang bersangkutan, Dia adalah orang yang sangat dekat dengan saya dan saya cukup mengenalnya sehingga saya yakin dia tidak berbohong. Dia menceritakan masa lalunya pada saya, dan seperti apa hidupnya kini. Berikut penuturanya.....
Ceritanya di mulai pada tahun 1989, sebut saja nama si pemilik kisah ini “Wahyu”. Dia teringat saat ia dan adik keduanya Dani, bermain layang-layang kecil yang diikatkan pada sapu lidi, saat itu si adik berumur 1 tahun dan masih sangat lucu. Dengan cerianya dani berkata “hole...layangan yun duwul!” (hore layangan yun/wahyu terbang tinggi ). Itulah satu-satunya hal yang bisa di kenang dari Dani adiknya.
Saat Wahyu kecil mulai sekolah di taman kanak-kanak, dia mendapatkan hadiah istimewa dari bapaknya, sebuah sepeda roda tiga berkepala hias Donald Bebek, itulah satu-satunya pemberian dari sang bapak yang masih dikenangnya.
Setahun kemudian lahirlah Lutfi si bungsu, sejak masih dalam kandungan Wahyu sangat menyayangi Lutfi adiknya, hingga saat Lutfi mulai bisa berjalan dan bicara, Wahyu lah yang dengan telaten momong si Lutfi kecil dan menyanyikan lagu tepuk ame-ame padanya.
Wahyu, Dani dan Lutfi pun mulai tumbuh bersama sebagai 3 bersaudara yang sangat ceria.
Tahun 1994, Wahyu kecil mengalami kecelakaan lalu-lintas parah, dimana ia harus di opname di rumah sakit selama 3 bulan, pada saat yang sama, Sang bapak pun pergi meninggalkan Ibunya, dia dan kedua adik kecilnya , menikah dengan wanita lain, saat itulah terjadi masa-masa yang sangat berat.
Pada masa-masa itu, Wahyu kecil selalu menghibur dan menemani ibunya, ibu yang sedang bersedih karena baru saja di tinggal pergi suaminya. Dia adalah anak yang penurut dan perhatian pada ibu serta adik-adiknya, terutama si lutfi.
Meskipun saat itu mereka hidup tanpa ayah, tapi tak mengurangi keceriaanmasa kecil, mereka makan bersama, main bersama dan tidur bersama dengan akur, di temani dongeng “kancil mencuri timun” yang selalu di ceritakan sang ibu tiap tidur siang.
Itulah sekilas gambaran tentang masa kecil Wahyu. Kemudian anggaplah waktu berjalan belasan tahun kemudian, dimana segalanya telah berubah, Wahyu bukanlah Wahyu yang dulu, begitu pula kedua adiknya. Wahyu mengalami banyak sekali cobaan hidup, hingga kebahagiaan masa kecilnya itu lenyap tanpa sisa sedikitpun.
“SEANDAINYA AKU TAU KEDEWASAAN SANGATLAH SULIT, AKU INGIN TETAP MENJADI ANAK-ANAK”
(WAHYU)
Kini ia tumbuh menjadi seorang pria dewasa yang selalu saja di abaikan oleh orang-orang di sekitarnya, puncaknya terjadi pada tanggal 9 september 2007. Di sebuah acara pernikahan seorang kerabat, Wahyu, Ibu dan kedua adiknya menghadiri acara tersebut bersama-sama, banyak sekali tamu yang hadir, dan tiga bersaudara tersebut duduk di satu bangku yang sama.
Saat itulah si ibu melakukan satu kesalahan yang tak akan pernah di lupakan oleh Wahyu dewasa. Ada salah seorang tamu bertanya pada si ibu tentang anak-anaknya, si ibu pun menjawab, “ini Dani, kuliah di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN)”,”Ini lutfi sekolah di SMK Penerbangan Angkasa”. Berhenti sampai di situ ternyata si ibu tak kunjung memperkenalkan Wahyu hingga acara selesai. Tentu saja sedih, diabaikan oleh ibu sendiri hanya karena dia seorang pengangguran yang tidak di kuliahkan.
Ia merasa keberadaanya tidak di hargai oleh seluruh anggota keluarganya, bahkan oleh ibunya sendiri, banyak sekali kejadian yang membuat hatinya sakit, Dani pernah mengatakan bahwa ia malu punya kakak sepertinya ( saat ini dani telah bekerja di kantor perpajakan) dan Lutfi yang kini bekerja di bank Danamon lupa dengan lagu “tepuk ame-ame” yang dulu pernah membuatnya tertawa kegirangan, ia selalu menghindar dan tak mau lagi berbagi dengan kakaknya.
Wahyu berkata pada saya “ aku rindu sepeda roda tiga Donald Bebek ku, aku rindu dongeng kancilku, aku rindu layang-layang lidiku, dan aku rindu menyanyikan lagu tepuk ame-ame itu”.
Ceritanya di mulai pada tahun 1989, sebut saja nama si pemilik kisah ini “Wahyu”. Dia teringat saat ia dan adik keduanya Dani, bermain layang-layang kecil yang diikatkan pada sapu lidi, saat itu si adik berumur 1 tahun dan masih sangat lucu. Dengan cerianya dani berkata “hole...layangan yun duwul!” (hore layangan yun/wahyu terbang tinggi ). Itulah satu-satunya hal yang bisa di kenang dari Dani adiknya.
Saat Wahyu kecil mulai sekolah di taman kanak-kanak, dia mendapatkan hadiah istimewa dari bapaknya, sebuah sepeda roda tiga berkepala hias Donald Bebek, itulah satu-satunya pemberian dari sang bapak yang masih dikenangnya.
Setahun kemudian lahirlah Lutfi si bungsu, sejak masih dalam kandungan Wahyu sangat menyayangi Lutfi adiknya, hingga saat Lutfi mulai bisa berjalan dan bicara, Wahyu lah yang dengan telaten momong si Lutfi kecil dan menyanyikan lagu tepuk ame-ame padanya.
Wahyu, Dani dan Lutfi pun mulai tumbuh bersama sebagai 3 bersaudara yang sangat ceria.
Tahun 1994, Wahyu kecil mengalami kecelakaan lalu-lintas parah, dimana ia harus di opname di rumah sakit selama 3 bulan, pada saat yang sama, Sang bapak pun pergi meninggalkan Ibunya, dia dan kedua adik kecilnya , menikah dengan wanita lain, saat itulah terjadi masa-masa yang sangat berat.
Pada masa-masa itu, Wahyu kecil selalu menghibur dan menemani ibunya, ibu yang sedang bersedih karena baru saja di tinggal pergi suaminya. Dia adalah anak yang penurut dan perhatian pada ibu serta adik-adiknya, terutama si lutfi.
Meskipun saat itu mereka hidup tanpa ayah, tapi tak mengurangi keceriaanmasa kecil, mereka makan bersama, main bersama dan tidur bersama dengan akur, di temani dongeng “kancil mencuri timun” yang selalu di ceritakan sang ibu tiap tidur siang.
Itulah sekilas gambaran tentang masa kecil Wahyu. Kemudian anggaplah waktu berjalan belasan tahun kemudian, dimana segalanya telah berubah, Wahyu bukanlah Wahyu yang dulu, begitu pula kedua adiknya. Wahyu mengalami banyak sekali cobaan hidup, hingga kebahagiaan masa kecilnya itu lenyap tanpa sisa sedikitpun.
“SEANDAINYA AKU TAU KEDEWASAAN SANGATLAH SULIT, AKU INGIN TETAP MENJADI ANAK-ANAK”
(WAHYU)
Kini ia tumbuh menjadi seorang pria dewasa yang selalu saja di abaikan oleh orang-orang di sekitarnya, puncaknya terjadi pada tanggal 9 september 2007. Di sebuah acara pernikahan seorang kerabat, Wahyu, Ibu dan kedua adiknya menghadiri acara tersebut bersama-sama, banyak sekali tamu yang hadir, dan tiga bersaudara tersebut duduk di satu bangku yang sama.
Saat itulah si ibu melakukan satu kesalahan yang tak akan pernah di lupakan oleh Wahyu dewasa. Ada salah seorang tamu bertanya pada si ibu tentang anak-anaknya, si ibu pun menjawab, “ini Dani, kuliah di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN)”,”Ini lutfi sekolah di SMK Penerbangan Angkasa”. Berhenti sampai di situ ternyata si ibu tak kunjung memperkenalkan Wahyu hingga acara selesai. Tentu saja sedih, diabaikan oleh ibu sendiri hanya karena dia seorang pengangguran yang tidak di kuliahkan.
Ia merasa keberadaanya tidak di hargai oleh seluruh anggota keluarganya, bahkan oleh ibunya sendiri, banyak sekali kejadian yang membuat hatinya sakit, Dani pernah mengatakan bahwa ia malu punya kakak sepertinya ( saat ini dani telah bekerja di kantor perpajakan) dan Lutfi yang kini bekerja di bank Danamon lupa dengan lagu “tepuk ame-ame” yang dulu pernah membuatnya tertawa kegirangan, ia selalu menghindar dan tak mau lagi berbagi dengan kakaknya.
Wahyu berkata pada saya “ aku rindu sepeda roda tiga Donald Bebek ku, aku rindu dongeng kancilku, aku rindu layang-layang lidiku, dan aku rindu menyanyikan lagu tepuk ame-ame itu”.
Ia juga berkata “ satu-satunya hal yang bisa ku syukuri dalam kedewasaanku hanyalah, aku bisa bertemu dengan kekasihku........., hanya itu!!!”
sobat, hidup ibarat eksekusi di antara < > hingga </ >dimana hilang satu karakter saja, perintahnya tidak akan berjalan atau berfungsi, maka jangan pernah mengabaikan orang-orang yang menyayangimu, karena meski mereka sekecil titik atau koma' .,; ', sebengkok tanda kurung '( )' atau semiring slash '/' mereka tetaplah bagian dari tag hingga tanpanya sebuah script tidak akan berguna
Lantas dimana Wahyu saat ini? Dia hanyalah lulusan SMA yang tak kunjung mendapat pekerjaan, menghabiskan 3-4 jam dalam sehari di depan komputer dan internet, mencoba mencari kehidupan baru dalam identitasnya di dunia maya sebagai YWRpdHlh.
Terimakasih kepada sponsor utama, Hidup Untuk Berbagi, Denaihati. dan terimakasih untuk anazkia.blogspot dan denaihati sebagai sponsor resmi.Tulisan ini adalah salah satu artikel yang di ikutkan kontes.
69 komentar temen:
Cerita yang Bagus Sobat...
Semoga sukses ya Kontesnya...
Bagus Ceritanya sobat,
Sukses buat Kontesnya... :)
Untuk mengetahui siapa wahyu
silahkan descrypt YWRpdHlh di sini
http://tools.web-max.ca/encode_decode.php
kopas karakter tersebut lalu klik Base64decode
BAGIAN YANG DI BERI BLOCK QUOTE ADALAH KATA-KATA TAMBAHAN DARI SAYA SETELAH MENDENGAR KISAH SI WAHYU.....
Cerita yang menyedihkan...!!!sungguh menyedihkan , aku salut dengan dirimu sekarang kang yang kokoh tegak berdiri dengan ketegaran, bersabarlah kang semua ini pasti ada hikmahnyha , tetep semangat dan sukses sll
waw, hebat eh mas adit,, buat orang penasaran..
sukses ia mas.
semoga sukses kontesnya sobat
sebuah kisah perjalanan yang penuh dengan makna, kesedihan kelak akan berbalik menjelma menjadi sebuah kebahagiaan, insyaallah..
Sukses Slalu!
cerita yang mengharukan ..... sampai pak liek ini gak bisa berkata-kata ...
tetap semangat dalam mengarungi kehidupan ...
semoga sukses dalam kontes ...
salam kenal dari http://ketapang-insight.blogspot.com/
kalau ada waktu jangan lupa mampir ya ditunggu kedatanganya.....sekalian ijin follow ne sob.....
salam sukses selalu mas, suatu kisah yang sangat menyentuh, membuat bulu kuduk merinding. memang terkadang orang melupakan hal kecil, padahal hal yang kecillah yang membuat kita ada sampai sekarang ini...semoga sang "WAHYU" selalu ikhlas akan perlakuan itu karena sesungguhnya keikhlasan itu membawa keselamatan bagi para pemiliknya....
Waw..ia juga yah.
Apa yang dibilang bener banget.
Walu sekecil titik atau kome sekalipun, hal tersebut tetap akan berguna :)
Btw, lama saya gak main kesini :D
SETUJU.
Apapun itu, ia akan selalu tetap berguna.
Perumpamaan yang bener2 memberikan inspirasi :)
Cerita yang menginspirasi sob.
thanks buat kunjungannya lagi....
daniledan like this (pake jempol)
touching, ngga nyangka seorang ibu pun tega menilai anaknya hanya dari stempel akademis... mudah2n menang kontesnya bang
Lama sob gak jumpa, makasih sdh membalas kunjungan
Pendidikan yang tinggi adalah penting namun bukan segalanya. Walau berpendidikan setingkat SMA namun apabila kreatif, mau bekerja keras dan cerdas serta pantang menyerah niscaya dia dapat meraih kesuksesan.
wawww bagus n inspirated bgt ceritanya dit...^_^
sukses y buat kontesnya ^0^
oh y mksh udh mmpir k blogQ
Miss Rinda - Personal Blog
oh y plus link qm udh aq taro d blogQ,n pgl'y g usah mba,miss ajahhhh iaa biar lbh akrab,,hehehe
^_^
aku datang sebagai theater maya kali ini Dit.Sebuah perjalanan panjang kehidupan.Jangan pernah lihat keusksesan sekarang tapi lihat perjuanagn jidup ku dulu.sebagai sahabt dunia maya,dan mudah mudahan kta berjumpa di dunia nyata.catatan perjalananmu Insya Allah akan berbuah manis.aku pernah bercerita padamu.sebelum aku memiliki ini semua aku juga pernah terbuang dari sebuah system,dan di situ ku jadikan cambuk,bersyukurlah dan tetap semangat untuk hari hari mu.Tuhan tidak pernah Tidur,dan coba kembali pada jalannya untuk memudahkan langkah kita agar seluruh pintu berkah diubukakan selebar lebarnya...percaya sebelum hati ini terkunci rapat ,tetaplah bersyukur bersyukur pada yang MAHA ESA.....sukses
kok tega ya.. hal itu yang tadi mau kutulis lewat hape, tapi ngga bisa komentar hehe..
sebentar sebentar...
kayanya saya menangkap sesuatu :)
Bang...cara liat nya gmn kok cuman kode2 sandi gitu?ajarin dong?aq dah masuk http://tools.web-max.ca/encode_decode.php tapi tak pencet2 malah berubah ndak karu2an nih.....
Ya ampunnn........eh ni blog nya mas adit notkreker kan?
Ubtuk si wahyu....saya cuman bisa berpesan agar sabar dan tawakal...masih banyak hal yang bisa di syukuri.....salam
ya untuk wahyu....sabar aja...moga bisa mendapat penghibur lain di dunia maya.....thanks
Mantab artikelnya.....
Hello aditya...nice to see your site...thanks for visit us....see you aditya......
Padahal DIA menciptakan manusia dalam keadaan yg sebaik-baiknya. Tapi kenapa manusia membeda-bedakan manusia lainnya hanya 'keadaa', duh..
FB saya bisa kok,Mas Adit pakek account siapa?
berkunjung bro
heheheh
tapi aku gak cocok ma tag html neh
heheh
Mantap ceritanya mas..moga sukses kontesnya ya
inyong sambil terharu membacanya
hidup adalah perjuangan....
tanpa perjuangan,hidup itu seperti boneka.. (mainan)
manusia itu tak pernah puas apa yg skrg diraih,justru ingin lebih dan lebih....
masa lalu bukan pengalaman tp buat pelajaran tuk gapai masa depan...
(sorry klu out of topic)
aq baca ini tak terasa air mataku menetes..........
semangat brow,manusia didunia ini tak ada yang sempurna
keren..met malam...
salam sobat
haru membaca kisah perjalanannya mas,
tetap semangat ya,,
saya ikut mendukung ,semoga sukses,
saya tanya sekalian mas.
Arbiter yang profilnya berambut panjang, blognya mas Adit juga ya?
Bener banget neh, kalo kurang nggak bisa jalan tuh html.. he
Bener2 inspiratif neh Mas... sip, moga menang...
Wahh bagus sekali bisa mengibaratkan hidup seperti ngeblog ini..
keren.....
sukses ya untuk kontesnya
salam kenal
Hidup memang penuh perjuangan
but life must go on
ceritanya bagus banget mas
semoga menang ya..
Cerita yang bagus mas... sukses pokoknya, mangstab!
1 2 3 baca cerita ini rasanya tak pernah bosan.
cerita yang amat mengharukan..
aku suka banget ceritanya,,
ada lagi gk mas adit.
manusia itu ada karena "dianggap" dan bukan "diabaikan"
kisah yang sangat menarik
semoga menang bro
Kisahnya bagus dan menyentuh.. semoga menang ya...
Semangat..!
*NB : maaf lama tak mampir*
Ceritanya mengharukan sekali. Mengapa dulu Wahyu tak melanjutkan sekolah ? Apakah karena tiadanya biaya ? Kasihan sekali si Wahyu...
kangen masa kecil
wah cerita yg mengharukan Sob...kerenzz......
kayanya emank ada bener'y juga tuh klo hidup ibarat tag html haha...
oiya maaf baru bsa mampim Sob....Sukses slalu!!
Kisah yang menyentuh.....Sesuatu yang seharusnya tidak pernah terjadi pada Wahyu...Semoga dia menemukan kebahagiaannya kembali.
Kisah ini semakin membuatku kan selalu mendekap erat saudara2ku, apapun yang terjadi....
Cerita yang Bagus Sahabat
maaf baru berkujung kembali
Kayaknya kemarin aku kemarin dah komentar, tapi kok ndak ada yah...??? :( hiks...
Nggak pa2, ini dah cuku kok, tentang bannernya. Tapi, kok nggak link yah? Bukannya apa, tapi ia mengurangi syarat aja :) makasih, sudah berpartisipasi.
Semoga kisah ini menjadi inspirasi untuk yang lain.
@ mbak....anazkia, udah tak kasih link lho mbak.............liat di alenia terakhir ya....
hehehehe.. iyah, saya kok rabun yah...?? maaf :) makasih yah... tuh, dah masuk daftar peserta. hehehe.. saya agak lambat nih, soale gaptek ;)
semoga menang yaaaa...
cerita yang menarik.. semoga menang ya?
:D
bisa juga nyambunginnya mas adit ini...
hehhehehe
:(
aku pernahngecewain orang yg pernah sayang sama aku.......... :(
tp harus gimana. lagi.....
aku lagi males pacaran :P
cerita nyata?
@soewoeng..........seratus persen kisah nyata......
Mohon maaf sobat ,
baru sempat mampir.
Kisah yang sempat membuat saya merenung sobat...
Moga sukses dengan kontesnya.
kayaknya kemarin dah komen deh.. udah coba cari tahu ternyata wahyu = aditya ya?
@nietha...jangan buka rahasia dong wakakakaka ya itulah hidup......
Hello Friend, How are you. By the way this is Grace of Learnhow2earn.net. I just have an award to you from my other blog and I hope you will post it here. Thank you for being a friend!
keren mas adit,ceritanya....
semoga cerita tersebut dapat menginspirasi banyak orang.
bagus mas ini tulisan dan analoginya..aku suka, mungkin hanya perlu sentuhan2 kerapihan paragraf aja agar lebih nyaman di baca...but, secara keseluruhan, idenya bagus, ceritanya mengalir..and..wahyu, kalau itu nyata, tetap lah berjuang, tunjukkan kau pantas dilihat, nak...!! :)
perjalanan hidup yang cukup panjang dan hikmah yg adit tuliskan disini menginspirasi kita untuk tidak menyepelekan siappaun yg berada dalam kehidupan kita.
semoga mennag ya dit ^^
apa kabar dit,...?
senja mengunjungimu......
wahyu itu nyata,sangat nyata,se konkret blog ini! makasih semua!
waduh penuh logika dan parsial yang tepat donk... hahahha
pengibaratannya rumit sekali,, hoho..
untung bukan Java atau PhP yah
wah bisa aja kamu sob, tah html, sukses sll buat kamu sob
maLam...
maaf ya sobat baru biSa mampir...
Sebuah perumpamaan yang sangat tepat "Hidup ibarat tag dalam html". Yang saya heran, sungguh tega ibu kandungnya. sejelek2nya / seburuk2nya seorang anak, tetaplah darah daging sendiri.
sebagai keluarga harus saling mendukung, bukan malah menendang dan membuat minder.
~Salam kenal dari saya, sesama peserta Lomba mari saling mendukung :)
hi, new to the site, thanks.
Kirim Komentar » Blogger Comment Form